Ballroom Extravaganza - DPR IAN (Lyric + Fan Theory)

Sabtu, 20 April 2024

The crowd has come to a halt
The birds won't sing for you anymore
Not like before

Menurutku ini menggambarkan kondisi dimana hidup udah gak sama lagi. Kerumunan terhenti, burung-burung sudah tidak bernyanyi lagi untukmu, tidak seperti sebelumnya. Dan ini relate banget sama sebagian besar dari kita. Yang sekarang ini lagi ngerasa kesepian, tiba tiba circle makin kecil. Pokoknya udah gak sama kayak dulu lagi.

When the trees are all burning
All the stars will keep on turning
And I know I won't stop searching
For the moment when the world
Stopped for you

ketika pohon pohon terbakar, dan bintang-bintang tetap akan berputar. Bagian ini menggambarkan bahwa walaupun hidupmu udah hancur terbakar hangus tapi dunia masih tetap berjalan, ga ngaruh mereka semua sama apa yang terjadi di kamu. (kenapa yang dipakai istilah pohon yang terbakar, karena mungkin bagi IAN pohon yang terbakar itu apinya bener bener besar banget. Bayangin aja kebakaran hutan kayak gimana). 

dan saya tau saya tidak akan berhenti mencari, momen disaat dunia berhenti untukmu.
Dari bagian ini aku udah langsung ngeh kalau lagu ini dinyanyiin sama salah satu kepribadian kita. Bayangin kamu punya dua kepribadian. Satunya akan muncul waktu kamu lagi fuck up. Dan satu lagi yang muncul waktu kamu lagi baik-baik aja. Dan lagu ini dinyanyiin sama kepribadian kita yang seolah menunggu saat dunia berhenti berpihak pada kita, dan dia akan muncul pada saat itu. 'Saya' pada lirik ini adalah si kepribadian itu. Kita sebut saja namanya Mito.

It stopped for you
Then the world came crashing down
And it's pulling you in now

Kemudian dunia runtuh, dan menarikmu sekarang.
Yang kebayang di aku adalah, gimana duniamu mulai runtuh dan itu menarikmu kedalam kesedihan yang mendalam banget. Aku ngebayangin sebuah dunia yang runtuh dengan semua isinya masuk ke dalam lubang yang dalam dimana kita ikut terjatuh kesana bersama semunya. 

You know all the words to the play
But all I wanted was you to stay
Your time is running thin
'Cause I'm falling through the cracks under your floor

Kamu tau semua kata kata yang terucap, tapi yang aku inginkan adalah kamu tetap tinggal. 
Jujur agak gak yakin ini tuh merujuk kemana ya. Tapi aku mengartikannya tuh kayak si MITO ini bilang ke 'you' you ini adalah IAN untuk tetap tinggal. Idk why, padahal di awal MITO nunggu giliran untuk masuk ke IAN. (Masih bingung ini 'you'-nya tuh ke IAN atau Mr. Insanity. Bakal aku bahas di postingan lain sih nanti.)

Waktumu semakin tipis, karena aku terjatuh di retakan di bawah lantaimu.
Ini tuh seolah MITO bilang kalau waktu kamu udah habis, so please sekarang giliranku karena aku udah terjatuh di retakan di bawah lantaimu. Retakan ini kayak menggambarkan dunia IAN yang mulai runtuk gitu. (Namanya seniman ya, dari satu kondisi bisa ditulis dengan banyak kiasan)

How does it feel to be alive again?
Stop holding on with your dear breath
You're one step closer to me

Bagaimana rasanya hidup kembali?
Disini aku mulai yakin nih kalau 'you' disini merujuk ke Mr. Insanity. (karena yang lagi ambil alih kesadaran IAN sekarang adalah Mr.Insanity). Jadi disini MITO lagi nanya ke Mr.Insanity yang berhasil hidup kembali dalam diri IAN.

Di lirik selanjutnya ada kalimat yang kalau ditranslate jadi 'Berhenti menahan nafasmu sayang' tapi ....... aku menemukan makna tersirat lain yang tersembunyi atau nggak tersembunyi juga sih karena ini terlalu jelas kalau buat aku. Dan aku awalnya mempertanyakan kenapa ada on di 'holding on', kenapa nggak 'holding' aja?
Aku mengartikan lirik itu seperti ini :
Stop holding on : Berhenti bertahan , with your dear breath : dengan nafasmu yang tersayang

So, MITO pengen Mr.Insanity buat udahan aja karena - You're one step closer to me yang kalau diterjemahin menjadi, kamu satu langkah lebih dekat dengan ku. Atau kalau diperjelas IAN udah satu langkah lebih dekat lagi dengan fase MITO.

On the ballroom extravaganza
I know you won't find me anymore
I tried to reach for you once more
But the world came crashing to the ground

Apa itu, Ballroom Extravaganza? 
Kita artikan perkata dulu yah. Ballroom artinya ruang dansa (kebayang ya ruang dansa gimana). Extravaganza artinya pertunjukan yang luar biasa. Jadi ballroom extravaganza adalah ruang dansa dari pertunjukan yang luar biasa. Disini aku kebayangnya kayak sebuah ruang dansa seperti di film-film kerajaan gitu.

Aku tau kamu tidak akan menemukanku lagi, aku mencoba menggapaimu sekali lagi. Tapi dunia datang jatuh ke tanah.
Di lirik ini aku ngerasa nge-switch gitu karakternya ke IAN. Entah 'you' -nya itu siapa, mungkin merujuk ke orang-orang disekitarnya. Dan IAN bilang kalau kamu ga akan menemukanku lagi, (tapi) aku coba untuk reach kamu sekali lagi. Sayangnya, dunia udah crashing to the ground (jatuh ke tanah) a.k.a RUNTUH.

When the story comes to an end
Will it be the same again?
When all the king's horsemen and all the king's men
They couldn't put you back together again

Ketika cerita sudah mencapai akhirnya, apakah ini akan tetap sama? 
Disini feelnya kayak lagi merenung aja gitu. Kalau kita udah ada di ujung dari cerita (aku disini ngartiin akhir cerita adalah the end of life) , apakah semuanya akan sama? Maksudnya kayak apakah sikap kita akan sama? Apakah rencana-rencana kita akan sama? Apakah orang orang disekitar kita tetap berprilaku sama ke kita? dan lainnya.

Ketika semua penunggang kuda dan anak buah raja, mereka tidak bisa menyatukanmu kembali.
Lirik ini menggambarkan kalau bahkan pejuan pun nggak bisa menyatukanmu yang udah hancur berkeping-keping ini. Udah fuck up banget lah pokoknya.

When the story comes to an end
Will it be the same again to you?
When the story comes to an end
Will you be the same again at all?

Di 2 bait terakhir isinya adalah penekanan dari bait sebelumnya. 
Ketika cerita sudah mencapai akhirnya, apakah (sesuatu yang berharga buatmu) akan sama lagi untukmu? 
Ketika cerita sudah mencapai akhirnya, apakah kamu akan tetap sama seperti sebelumnya?

Kesimpulan :

Lagu ini sepertinya dinyanyikan dari sudut pandang MITO. Btw ballroom extravaganza ada di album Moodswing in To Order. Teoriku tentang album IAN akan ada di postingan lainnya. 
Lagu ini menggambarkan kesadaran MITO yang nyoba buat masuk lagi ke IAN disaat IAN mulai masuk ke fase depresivenya. (ada hubungan dengan bipolar yang diidap IAN. Jadi orang yang mengidap bipolar biasanya punya 2 fase. Yaitu Manic dan Depresive.) 
Atau bisa juga lebih ke MITO yang nggak mau pergi dari IAN meski dia lagi di fase Manic-nya. Kalau diperhatiin MITO ini dominan banget memang. 

Tambahan :

Jujur aku ngerjain tulisan ini hampir seharian. Dan sekarang mulai agak pusing weh. Tapi jujur seru banget ngulik tentang IAN. Hehehehehe.

Seventy

Selasa, 09 April 2024

Kalau boleh request aku mau hidup sampai umur 70 aja. Bagaimanapun kondisiku pada saat itu. Entah sudah punya cucu atau belum, entah anakku sudah menikah atau belum, entah aku sudah mencapai impianku atau belum.

Aku lupa tepatnya kapan, tapi nggak mengharapkan apa apa dari dunia rasanya cukup mendamaikan. Tidak mengharapkan apapun dari orang lain rasanya cukup membuat tenang. Pada akhirnya aku menyadari kalau aku lahir sendiri dan harus bisa berdiri di atas kaki sendiri. Bukan hak-ku juga untuk menentukan hidup orang lain kan. 

Aku memilih untuk mati di umur 70. Tapi aku mau pasangan hidupku hidup lebih lama dari itu. Sudah pernah kubilang, satu satunya yang membuatku terikat dan mau untuk hidup lebih lama karena dia. Satu-satunya keterikatan yang sangat sulit kulepas adalah perasaan yang melekatkan kami ini.

Aku tak mau berumur terlalu panjang. Jika waktunya sebelum itu pun tidak masalah. Mungkin memang yang harus keselesaikan di hidup ini sudah selesai semua dan waktunya melanjutkan perjalanan. Rasanya narsistik sekali kalau berpikir hidupku mempengaruhi hidup orang lain. Pun jika memang begitu, semuanya adalah campur tangan tuhan. 

Sejauh ini aku melangkah rasanya seperti kilatan cahaya, sangat cepat. Ya, begitu kata Bhagawan Wararuci. Dulu aku berpikir untuk mengejar harta benda untuk kesenangan pribadi. Nyatanya sekarang aku mengejar itu untuk kepentingan orang lain juga. Sejauh yang aku tau itu yang diinginkan Beliau. Itu pula yang aku baca dari Bhagavad Gita. 

Aku sedang berlatih melakukan segala sesuatu sebagai sebuah persembahan. Kalau kamu bertanya kenapa aku begini dan begitu. Jawabannya cuma satu. Aku lakukan untuk Tuhan. Karena aku percaya saat ini, satu satunya yang bisa membawaku pada kebahagiaan yang kekal hanyalah saat aku menyatu denganNya dan tidak harus kembali kesini. Aku bahagia karena Tuhan mau aku seperti itu, Tuhan tidak mau aku tenggelam dalam kesedihan, amarah dan gelisah. Jadi aku mengupayakan hal itu. 

Tapi kalau boleh request, aku mau hidup sampai umur 70 dan tidak sampai menyusahkan siapapun. 

Jangan mati sebelum aku mati.

Rabu, 27 Maret 2024

Tau gak kenapa aku nggak mau pelihara hewan?
Karena aku takut mereka mati duluan, sedangkan masa hidup hewan lebih rendah dari manusia kan.
Aku benci perpisahan, terutama prihal kematian.
Aku berusaha buat gak terlalu sayang sama apapun itu, semenjak aku nangisin kucing adikku yang mati.
Bukan kucingku, aku juga cuma ajak si kucing itu main kalau aku bosan aja.
Tapi pas dia mati, aku kayak kehilangan sesuatu.

Detik ini, waktu aku nulis kalimat ini pasti ada paling nggak satu atma yang lepas dari raganya.
Tapi dunia masih berjalan seperti biasanya.
Membuktikan kalau kita semua ini cuma butiran debu kecil yang kecil banget kalau dibandingkan semesta ini. Walau lucunya masih aja ada yang anggep dirinya segalanya. Cih!

Kalau aku nggak ada, semua pasti tetep baik baik aja.
Dan pada akhirnya semuanya akan kembali ke ketiadaan. Karena semua memang berasal dari ketiadaan.
Tapi satu hal, jangan mati sebelum aku mati.

Aku gak takut kalau aku mati besok, tapi aku takut kamu mati.
Satu satunya hal yang mungkin bikin aku terikat begitu erat dengan kehidupanku ini.
Kamu! iya, kamu! Aku takut kamu mati. 
Jangan mati sebelum aku mati. Karena meskipun aku masih hidup saat itu sebenarnya aku sudah sepenuhnya mati.

Kalau aku mati, ayo kita bertemu lagi. 
Entah lah, saat aku berusaha untuk tidak terikat pada apapun, saat mengingatmu lagi-lagi aku merasa gagal. Aku terikat denganmu. 

Monster

She ask but she don't ever want to hear my answer.
I have no voice, and she have no ear.
Someday, she will thinks, "what kind of monster you are?"
I am a monster that you create, ma'am.
Satisfied?

---

Sebelumnya aku hanyalah anak kecil ceria yang cerewet. Setidaknya begitu pikirku saat melihat deretan foto foto lawas dan rekaman lama itu. Aku tidak tau kapan tepatnya, aku tak lagi menjadi ekspresif.
Bertanya tak pernah mendapat jawaban.
Bertanya berujung dipertanyakan. 
"Kenapa kamu mikirin hal itu?"
"Kenapa kamu mempertanyakan hal itu?"

Aku mungkin adalah orang yang paling sulit percaya sesuatu yang abstrak.
kenapa begini? kenapa begitu? kenapa kalian melakukan ini dan itu?
"Kamu harus percaya." begitu katanya.
Tidak, aku tidak percaya apapun sebelum memang aku yang merasakannya. Mungkin kau merasakannya tapi tidak denganku.

Aku menghargai pendapat siapapun, tapi siapapun tidak bisa memaksaku untuk ikut menerimanya.
Bukankah kau juga? Ah, aku tau bedanya. Bedanya kau tidak menghargai pendapatku dan kau memaksaku untuk bisa menerimanya. Iya kan?

Setiap sesuatu pasti ada titik awalnya. Bedanya aku menyadarinya. Tapi kamu tidak.
Atau mungkin kamu tau tapi tidak sadar?
Iya, memang. Salah satu hal yang sangat sulit di lakukan adalah SADAR.

Sadar hidup adalah panggung raksasa tempat semua orang bermain peran.
Tidak usah terlalu serius, tapi jalanilah peranmu dengan baik.
Dan setiap orang adalah peran utama dari hidupnya masing-masing.
Jadi, ingatlah kalau dunia bukan hanya berputar disekelilingmu saja.

If someday i turn into a monster. 
Just let me runaway, I don't wanna hurt you.
And I don't wanna hurt too.



2023

Jumat, 12 Januari 2024

Kalau bisa dibilang titik balik kehidupan, mungkin iya juga. 

Mulai dari akhir tahun 2022 aku udah tinggal mandiri. Enggak semandiri itu memang. 
Masih dibayarin dwik semua-semuanya. Soalnya, ya gitu lah duitku habis mulu bukan buat diriku sendiri. Tapi hope someday kita akan sampai juga ya, ke posisi itu. 
Yah entah sampai atau nggak gapapa. Yang jelas ayo kita selesaikan semua ini pada waktunya. 
Mari kita tinggalkan ini tanpa mengikat diri pada apapun disini. Keep walking! 

2023 membawaku pada lautan besar diri sendiri yang akhirnya punya waktu untuk diselami. 
Katanya semakin dewasa orang orang akan semakin membatasi dirinya. 
Tapi aku menemukan diriku yang melompat dan melampauinya. Aku menemukan dunia yang meskipun jauh dari sempurna tapi ini selangkah lebih dekat dengan itu. 

2023 aku mencoba mengenal kata cukup saat menyadari aku mulai tidak pernah cukup. Dulu impianku cuma bisa naik pesawat. Sekarang aku malah menyadari itu sudah tidak cukup lagi. 

2023 aku menemukan diriku yang mulai sering berbicara dengan diriku sendiri. Dan itu sangat menyenangkan. Aku menyadari bahwa sendirian dan kesepian itu hal yang berbeda. Aku tidak kesepian, aku cuma sendirian dan aku menikmati itu. 
 
2023 aku belajar banyak. Saking banyaknya aku bingung harus menuliskan apa. Mungkin karna sudah lama aku tidak menulis ya, postingan terakhirku di Desember 2022. Sepertinya 2023 terlalu padat sampai aku tak sempat memikirkan apapun. Ah tapi tidak juga sih. Entahlah. Nanti aku akan menulis lagi. Untuk sekarang mungkin aku cuma mampu segini aja. Entah, aku hanya ingin jadi diriku yang autentic. 

 Bye!

Ga usah balik yuk

Minggu, 04 Desember 2022

 I don't wanna go back.

"Ga usah balik yuk?"

Ucap hatiku suatu ketika. 

"Kenapa?" tanyaku.

Rasanya menyenangkan hidup seperti ini. Bangun di pagi hari. Di dekap kenyamanan yang bisa ku sebut rumah. Bercerita apapun tanpa rasa takut. Jauh dari ekspetasi manusia lain. Punya waktu untuk memikirkan diri sendiri. Jauh dari riuh masalah yang kadang sebenarnya bukan tanggung jawabku.

Aku tidak butuh dikenal banyak orang. Aku tidak peduli mereka memandangku seperti apa. Karena sesungguhnya yang terdekatlah yang tau bagaimana aku sebenarnya. Aku tak butuh dipandang sebagai pahlawan. Aku tak butuh apresiasi, karena bagaimana aku bisa mengapresiasi diriku jauh lebih baik daripada mendengarkan sanjungan sanjungan palsu itu. 

Mereka tidak perlu tau aku telah melakukan apa. Mereka tidak perlu tau bagaimana aku berjuang dan bertahan. Karena meskipun mereka tau, mereka sebenarnya tidak terlalu peduli. 

Mereka tidak perlu tau apa saja yang sudah berhasil aku capai. Mereka tidak perlu tau tentang aku. Sepertinya menjadi bukan siapa siapa jauh lebih tenang daripada menjadi seseorang yang menjadi pusat lampu sorot. 

Aku tak suka terlihat. Aku tak butuh sorot lampu itu. Karena mereka yang peduli, pasti tau aku dimana. Kalaupun tak ada yang mencariku, tak apa. Melihat keramaian itu dari kejauhan pun sudah cukup. Jujur saja, aku tidak berminat bergabung.

Rasanya lebih menyenangkan menjadi penonton. Karena sebagian dari mereka kadang menolak saat aku ingin bergabung.

"Jadi bagaimana? Bukankah lebih baik disini saja. Kalau selama ini kau tak pernah rasakan apa itu rumah, kenapa tak kau bangun saja istanamu sendiri?"

Agama

Senin, 19 September 2022

Kenapa ya orang orang tuh obses banget sama agama?
I mean kayak, pengen memperdalam agama, belajar agama, pengen jadi ahli agama, dll.
 
Aku bukan dari kalangan atheis atau satanic. Aku percaya Tuhan, aku punya agama juga.
Kadang kalau lihat orang-orang lain yang kayak semangat banget mendalami agamanya tuh jadi mikir "salah ga sih kalau aku ga se obses itu?" 
 
Orang tuh banyak (gak semua) yang berlomba lomba buat jadi religius. Entah mereka sempat ngalamin kebangkitan spiritual, atau hidayah, atau apalah itu yang banyak orang bilang.
Terus masing-masing mulai berusaha mengubah banyak orang untuk mengikuti sesuatu yang dianutnya gitu. Ada yang cara halus, ada yang cara kasar. Ada yang dengan nunjukin hal hal positif apa aja yang udah terjadi dihidupnya, ada juga yang pake cara nakut-nakutin. Ada juga yang maksa maksa orang buat percaya sama apa yang mereka percaya. Sampai kayak ga ada respect-respectnya sama agama orang lain.

Ini sebenernya pemikiran random aja sih. 
Beberapa kali lihat jawaban orang alasan mereka buat memperdalam agama tuh apa,
tapi tetep aja andaikan film jawaban mereka selalu ada plot hole-nya. Selalu ada bagian yang kayak ga bisa terjawab gitu.

Tulisan ini hanya keresahanku aja. Tidak untuk mengundang debat atau apapun.
Sekian.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS