Kamu pernah pengen mati nggak?

Senin, 17 Desember 2018

Biar aku tebak.
Tiap orang punya masa-masa dimana dia pengen banget mati. Pengen hilang ingatan. Pengen menghilang dari muka bumi ini. Ya, seandainya thanos beneran ada. Tapi itu juga kalau kamu beruntung karena thanos cuma menghilangkan 50% saja dari total populasi yang ada. Dan bisa saja kamu kurang beruntung dan tidak dihilangkan oleh thanos. Ya, hidup tak pernah sesuai dengan ekspetasi, tapi selalu punya cara untuk membuatnya menjadi menarik.

Dulu aku pernah merasa seolah aku orang paling menderita yang pernah ada. Berpikir kenapa dunia ini tidak adil. Berpikir kalau tidak ada satupun orang yang peduli padaku. Suka dengan hal-hal yang 'gelap'. Suka berandai-andai bisa membunuh orang-orang sialan dengan menuliskan nama mereka di Death Note, seandainya buku itu benar-benar ada. Suka segala sesuatu yang berbau kematian. Suka suasana mendung dan hujan. Suka gelap-gelapan dikamar sambil dengerin lagunya Linkin Park yang judulnya Numb. Terus bisa nangis entah karena apa. Ya semengenaskan itu lah.

Apa kalian juga pernah ada di masa-masa itu?

Padahal, masalah terberat waktu itu apa sih?
Besok ulangan.
PR numpuk.
Galauin cowok orang.
Kena marah ortu karena nilai menurun.
Di hukum guru karena nggak buat PR.
Di tegur guru karena ngantuk pas di kelas.
Bolos.
Korupsi uang buku yang dikasih orang tua.
Bilangnya Les, tapi keluyuran.

Tapi sering tiba-tiba berpikir kalau aku depresi. Stress. Atau apalah semacam itu.
Ah, masa SMPku yang kelabu. Hahahahaha

Setelah aku pikir-pikir, itu tanda-tanda kalau aku lemah. Ya untuk anak berumur 13 tahun, pikiran-pikiran seperti "aku mau bunuh dia" itu bisa muncul dengan mudahnya. Meski tidak pernah benar-benar pengen bunuh sih, cuma mikir doang. Wkwkwkwwk, masih waras lah waktu itu.

Padahal sekarang ini masalah yang harus dipikirkan lebih banyak.
Keluarga.
Kerjaan.
Masa depan.
Uang.
Uang.
Uang.
Uang.
Uang.

Hidup nggak selalu tentang uang sih, tapi segala hal perlu uang.
Enggak semuanya bisa dibeli pake uang, tapi jujur aku ngerasa semua lebih mudah karena aku punya uang. Derajatku seolah-olah naik karena aku bekerja dan aku punya uang.
Aku jadi lebih di dengarkan. Meski sepertinya hanya sekadar di dengarkan kemudian di lupakan.

Syukur-syukur aku udah nggak pengen mati.
Mungkin udah kebal sama kehidupan ya. Toh setiap orang punya masalah mereka masing-masing. Hampir nggak ada yang hidupnya bahagia-bahagia terus. Kalau kata seseorang, seneng sama sedih itu seimbang.
Iya bener. Badai nggak selamanya. Dan pelangi juga cuma muncul sebentar.

Tapi aku suka waktu hujan turun deras sih. Apalagi sambil makan mi kuah.
Huehehehehehe.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS