Pernah nggak
sih kalian dibohongin, atau pernah nggak sih kalian berbohong sama seseorang
entah itu orang tua, teman, atau pacar kalian.
Mungkin ada
yang nggak pernah. Mungkin.
Kalau aku?
Jelas, pernah.
Satu alasan yang
pasti kenapa berbohong itu dilakukan adalah karena ada sesuatu yang harus
disembunyikan. Kenapa harus disembunyikan? Nah itu, ada banyak alasan.
Bisa jadi
karena tidak ingin menyakiti hati seseorang, karena malu, karena ingin
mendapatkan keuntungan, karena ingin dianggap hebat, atau karena takut.
Aku beberapa
kali berbohong pada orang tuaku, tentang harga barang mahal yang aku beli (ya,
mereka akan marah kalau misalkan aku mengeluarkan uang lebih hanya untuk sebuah
barang yang sebenarnya bisa saja aku dapatkan dengan harga dibawah itu, tapi
karena itu sesuatu yang bisa dibilang eksklusif jadi ya aku beli deh,
hehehehe), aku juga pernah berbohong kenapa aku pulang larut, kenapa aku
begadang, kenapa aku pulang telat saat sekolah dulu, dan masih banyak lagi.
Kadang aku juga membantu adikku berbohong tentang nilai-nilai sekolahnya. Oh
Tuhan 😢
Kalau
dipikir-pikir kenapa aku berbohong? Kenapa kami (aku dan adikku) berbohong?
Alasannya satu, karena TAKUT. Kami takut mereka marah, kami takut mereka
kecewa, kami takut mereka tidak terima, kami takut mereka mendiamkan kami, kami
takut.
Bukannya aku
tak pernah mencoba untuk jujur akan hal-hal tersebut, hanya saja suatu ketika
aku memutuskan untuk jujur mengatakan apa yang aku kerjakan, apa yang aku
alami, dan yang terjadi adalah segala ketakutanku itu menjadi nyata. Apakah aku
menyesal kemudian? Awalnya iya, rasanya sebaiknya aku berbohong saja. Berbohong
untuk menyelamatkanku, menyelamatkan perasaan mereka juga, tapi aku tau
kebohongan tidak akan pernah bisa bertahan selamanya. Tapi setelah aku pikir
lagi, jujur itu tidak salah.
Memang, aku
tak berbohong lagi tentang beberapa hal. Hanya saja kebohongan itu sudah
berubah menjadi sesuatu yang lain yaitu rahasia. Hahahahaha, apa bedanya?
Aku memang
berbohong, dan akupun juga dibohongi. Dan alasannya sama, mereka membohongiku
karena mereka takut. Takut aku marah, takut aku sedih, takut aku kecewa.
Kenapa? Kenapa takut? Aku mengerti, aku pun sama, aku pun takut.
Mungkin
suatu saat aku bisa saja meledak (ya, aku kan seperti bom waktu). Tapi
setidaknya ledakannya tidak besar dibanding sudah kecewa ditambah lagi
dibohongi.
Aku bukan
monster.
Mungkin aku
akan marah, mungkin aku akan kecewa, mungkin juga aku akan sedih. Tapi lebih
baik aku merasakan emosi itu karena mendengar sebuah kejujuran, daripada aku
merasakannya karena aku dibohongi.
Oke, setelah
aku menulis 400 lebih kata dalam post ini. Kesimpulannya apa?
Apakah aku
berhenti berbohong? Apakah aku akan jujur sepanjang waktu? Hahahaha, tentu saja
tidak. Aku akan menguranginya, tapi aku tak yakin bisa benar-benar menghentikannya.
Karena kadang, aku melakukannya tanpa sadar.
Lalu, apa
yang ingin aku sampaikan? Apa yang aku harapkan?
Jadi begini,
aku berharap orang tidak berbohong karena mereka takut. Terutama kepadaku.
Tapi aku tak
bisa memaksa, mungkin saat ini, besok, lusa, minggu depan, atau suatu hari
nanti aku akan tetap dibohongi entah oleh siapa. Karena aku pun masih belum
mampu untuk tidak berbohong sama sekali. Tapi kuharap alasannya bukan karena
takut.
Jangan
takut.
Dunia masih
berputar, aku akan tetap bernafas, begitu juga kamu, kalian.
Jujur saja,
dan sebisa mungkin aku juga akan jujur. Setidaknya kita semua sama-sama
berusaha.
😇