Lucid Dream

Selasa, 05 Februari 2019

Aku sedang ingin bermain hujan.
Maka aku mimikirkan tentang hujan.
Lalu datanglah hujan.
Kebetulan kah?
Ah tidak juga.

Aku sedang ingin makan pizza.
Maka aku pikirkan kalau bangunan di depanku ini menjual pizza.
Tapi aku tak punya uang. Tidak masalah.
Setelah makan pizza, aku bisa kabur dari sana.
Menyenangkan, bukan?

Aku sedang ingin menari tanpa malu di temani alunan musik pemusik jalanan.
Ada jalan lurus di hadapanku, di depan sana ada persimpangan.
Aku yakin kalau belok kiri akan tembus di alun-alun kota.
Dan benar saja.
Ada musisi jalanan yang sedang menggelar mini konser.
Ayo, menari!

Aku sedang ingin melihatmu.
Menyentuhmu. Merasakan suhu tubuhmu.
Menghirup aroma tubuhmu.
Mengusap pipimu. Ah tidak! Aku lebih ingin menarik pipimu.
Aku ingin memelukmu.
Sangat ingin.
Dan kalau kau mau menciumku, aku tak akan menolaknya.

Tapi kenapa susah sekali memunculkanmu.
Aku memikirkanmu berkali kali.
Mengedipkan mata berkali kali.
Berlari tak jelas arah.
Aku yakin kau ada di balik tembok itu.
Tapi tak juga kutemukan.

Kenapa sulit sekali?

Aku tak sedang memikirkan hujan, tapi tiba-tiba saja turun hujan.
Ada yang memayungiku. Siapa kah?
Belum sempat menoleh, kudengar seseorang berteriak.

Bangun!

Ah, sial.

Sebelum nyamuk dan tikus itu mati.

Minggu, 03 Februari 2019

Senin

Kemarin aku beli baygon.
Ah?
Kalau mau denger buka dulu headphone mu.
Sori tadi apa?
Kemarin aku beli baygon.
Iya nih, lagi banyak nyamuk ya akhir-akhir ini.
Hahahahahahaha.

---

Selasa

Eh, kamu lagi.Gimana? Nyamuknya udah hilang?
Belum. Malah makin banyak.
Udah kamu semprot Baygonnya?
Belum.
Kenapa?
Aku simpen dulu, belum pengen aku pakai.
Kamu nggak tega sama nyamuknya.
Iya, kayaknya nggak ada salahnya kalau mereka hidup sedikit lebih lama.
Oh, oke. Btw hari ini aku beli racun tikus.

---

Rabu

Oh, ternyata kamu dateng. Tikus dirumah kamu pasti belum mati.
Belum. Kayaknya nggak ada salahnya kalau dia hidup sedikit lebih lama.
Sudah kuduga.
Nyamuk dirumah kamu juga pasti masih banyak kan?
Tentu saja.
Sepertinya aku mau buat surat dulu.
Iya, aku juga.
Besok kita tukaran.
Oke.

---

Kamis

Ini suratku. Coba kau baca.
Dan ini suratku, beri tahu aku kalau ada kata-kata yang salah.
Banyak sekali salah ketiknya.
Tulisanmu susah kubaca, kenapa tidak diketik saja?
Sudah aku coret beberapa, bisa kau revisi. Aku harap masih bisa melihat hasil perbaikannya besok.
Semoga saja. Dan kau, sebaiknya surat ini kau ketik saja. 
Semoga aku masih bisa menunjukkan ketikannya padamu.
Oiya, hari jumat adalah hari yang baik untuk membunuh nyamuk.
Ya. Hari yang baik juga untuk membunuh tikus. Apa kau masih ada keinginan untuk membunuh nyamuk?
Tentu saja. Kau juga kan? Tikus itu sudah tidak pantas lagi ada di dunia. Dia sudah merugikan banyak orang. Apa ada lagi alasannya untuk hidup?
Entah. Lihat saja besok.
Oke. Lihat saja besok.

---

Jumat

Baygon sudah di semprot. Nyamuk itu pasti sudah tak bernyawa.
Racun tikus sudah dicampur ke umpan. Tikus itu pasti sudah mati.
Semua sesuai rencana.
Suratnya sudah diperbaiki, suratnya sudah diketik ulang.
Selamat tinggal. Ah tidak, maksudku, sampai jumpa.
Akan kemana kita sekarang? Dimana kita akan bertemu lagi?
Entah.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS