Kenapa selalu senja? Kenapa selalu pagi?

Selasa, 08 Januari 2019

Lagu. Puisi.  Kutipan. Foto.
Kenapa selalu tentang senja.
Kenapa selalu tentang pagi.
Apakah memang seindah itu?

Senja.
Apakah memang seperti deretan kata yang kau tulis dalam puisi-puisimu?

Pagi.
Ada apa dengan pagi sehingga ia sering sekali menjadi topik.

Kenapa sekali-sekali tak kau bicarakan tentang siang saja?

Tidak mau? Kenapa? Apa kau membencinya?
Karena kantukmu yang selalu datang kala itu?
Karena perutmu yang keroncongan tapi belum sempat diisi?
Karena teriknya matahari yang tak jarang sangat menyiksa kulitmu?
Karena kau mulai jenuh menatap tumpukan file di kantor?
Karena kau tak tahan mendengar ocehan guru di jam pelajaran terakhir?

Tidak apa apa. Kadang aku juga benci siang.
Ngantuk. Lapar. Panas. Jenuh.
Tidak salah lagi kenapa siang jarang disanjung layaknya senja dan pagi.

Tapi aku lebih suka siang dari pada pagi.
Saat ku bertemu siang artinya aku berhasil menjalani setidaknya setengah hari.
Pagi bagiku adalah waktunya perang.
Melawan rasa malas.
Melawan rasa kantuk yang luar biasa.
Melawan dinginnya air.
Melawan rasa mual yang kadang kala datang karena ku tak siap menghadapi hari.
Aku tak suka perang. Aku suka kedamaian.

Dan aku lebih suka siang dari pada senja.
Karena senja selalu berlalu begitu cepat bahkan sebelum aku sempat menikmatinya.
Dan, aku sudah bosan karena terlalu banyak orang yang seakan terobsesi dengan senja.
Senja punya makna katanya. Senja itu hangat katanya. Senja menjadi saksi katanya.
Senja itu romantis katanya.
Tidakkah itu berlebihan menganggapnya begitu hidup?

Aku tak benci senja. Aku juga tak benci pagi.
Aku juga tak sesuka itu dengan siang.

Aku suka malam. Karena kita akhirnya bisa bicara setelah penat menghadapi pagi, siang dan senja.
Tapi aku tetap lebih suka siang daripada malam. Jika kita bertemu.

Dan aku akan suka subuh, pagi, siang, senja, malam, dini hari. Jika kita bersama.




NB : Percayalah, saat menulis ini aku sedang kerasukan.

Sedang nggak semangat.

Senin, 07 Januari 2019

Nggak ngerti.
Rasanya sedang tidak bersemangat.
Rasanya ingin tidur saja.
Mengantuk di pagi hari.
Terjaga di malam hari.

Malas.
Rasanya malas melakukan kegiatan.
Rasanya ingin duduk saja di sudut kamar.
Atau membaca novel di bawah selimut.
Atau makan mi kuah saat hujan deras.
Di rumah.

Kesal.
Rasanya kesal.
Padahal seharusnya tidak kesal.
Biasanya juga tak kesal.
Aneh.

Bingung.
Ada apa denganku?
Kemana semangatku yang lalu?
Bisakah ia kembali padaku?
Aku butuh.

Aku ingin cerita.
Tapi tak tau harus cerita apa.
Aku pun tak tau kenapa ku tak bersemangat.
Aku saja tak mengerti ada apa.
Tapi aku ingin cerita.

Motivasi.
Siapa saja, tolong lah.
Berikan sepenggal kata.
Aku tau itu akan cukup membantu meski sesaat.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS